Bab 1576
Adsila mengernyit seraya menatap Marlon. "Tapi kalau kamu bahkan nggak bersedia memberiku janji, bagaimana aku bisa percaya kamu benar-benar serius denganku?"
Marlon juga menatap Adsila. "Sudah lama kamu mengenalku, kamu harusnya tahu aku bisa mengatakan apa saja pada wanita dengan spontan. Bersumpah dan berjanji adalah hal mudah bagiku. Justru karena itu, aku nggak mau memberimu janji murahan. Aku akan membuktikan keseriusanku padamu dengan tindakan nyata."
Adsila mengedipkan mata dengan linglung, nyaris dipersuasi. "Kamu ... benar-benar akan menikah denganku?"
Marlon menjawab sambil tersenyum, "Kalau kamu berani, aku tentu mau. Apa kamu berani?"
Adsila diam-diam mengepalkan kedua tangan. "Aku ... aku berani!"
Marlon pindah dari sofa perorangan ke sebelah Adsila. "Kalau begitu, kapan kita nikah?"
Adsila menjadi gugup karena Marlon tiba-tiba mendekatinya, tetapi dia tidak ingin mundur lagi. Jadi, dia mengernyit seraya menjawab, "Besok ... besok pagi. Kamu punya waktu semalam untuk memb

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda