Bab 1665
Kemudian, Johan dan Anisa meninggalkan kamar ini, menyisakan Marko dan putranya, Justin, di dalam kamar.
Justin menarik sebuah kursi dan duduk di samping ranjang ayahnya sambil bertanya dengan penuh perhatian, "Ayah, bagaimana kondisi Ayah? Haus nggak? Mau aku bawakan air, nggak?"
"Ayah baik-baik saja," jawab Marko sambil menggelengkan kepalanya. Kemudian, dia menatap ke arah pintu dengan tatapan penuh arti dan bertanya, "Justin, kakakmu di mana? Dia belum pulang, ya?"
"Kakak sudah pulang, dia di kamarnya! Kakaklah yang memberitahuku bahwa Ayah mungkin berada di ruangan rahasia di kamar ini. Kalau nggak, kami juga nggak akan menemukan Ayah! Ayah bahkan nggak tahu 'kan kalau Kakek dan Nenek sudah lapor polisi karena mereka nggak menemukan Ayah! Lain kali, Ayah nggak boleh seperti ini lagi. Kalau mau minum-minum, aku dan Kakak bisa minum dengan Ayah, jangan diam-diam minum sendiri!" kata Justin.
Marko menatap putra bungsunya yang sudah menjadi jauh lebih dewasa daripada sebelumnya dengan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda