Bab 1782
Setelah mengatakan itu, Jovita bergegas kembali ke dapur.
Darius meletakkan peralatan memancingnya dan duduk di sofa dengan malas sambil menunggu untuk minum sup.
Setelah beberapa saat, Jovita keluar dengan semangkuk sup kaki ayam yang masih mengepul. Di dalamnya ada beberapa potong kaki ayam yang empuk.
"Ayah, cepat cicipilah. Bagaimana rasanya? Aku mempelajarinya hanya untukmu!"
Darius sangat lapar, jadi dia mengambil mangkuk itu tanpa banyak berpikir, lalu menyesapnya setelah meniupnya untuk mendinginkannya.
Rasanya lumayan.
Setelah meminum sup kaki ayam yang lezat, Darius merasa sangat senang, "Lumayan, kamu cukup berbakat dalam memasak. Kelak kamu bisa belajar membantu ibumu memasak!"
Awalnya Jovita sangat senang dipuji oleh ayahnya, tetapi dia menjadi marah begitu mendengar ayahnya menyuruhnya kelak belajar memasak lebih banyak.
"Ayah, kamu suka makan apa? Aku bisa belajar memasaknya untukmu sesekali! Tapi kalau ayah ingin aku memasak setiap hari, aku benar-benar nggak bisa! Aku

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda