Bab 1828
Sophia menangis tersedu-sedu, "Iya, Alex hilang! Dia nggak memasuki Negara Muriana!"
Theo mengerutkan kening berpikir, berbalik memasuki kamar tanpa mengatakan apa-apa, meninggalkan pintu terbuka ....
Melihat tidak ada pergerakan apa pun dari Theo, Sophia segera mengikuti. "Ayah! Ayah, katakan sesuatu! Aku sangat cemas!"
Theo mengambil segelas air dan meminumnya, kemudian berkata dengan tenang, "Apa yang harus kukatakan?"
Sophia begitu cemas hingga mengentakkan kakinya. "Bantu aku hubungi anak buah yang mengantar Alex!" pintanya.
Theo menatap Sophia yang obsesif, lalu mengambil ponsel di sampingnya dan menghubungi nomor anak buahnya. Setelah menekan tombol pengeras suara, dia meletakkan ponselnya ke samping.
Kemudian, Sophia mendengar notifikasi di luar jangkauan dari ujung telepon, lalu sistem memutuskan panggilan secara otomatis.
Harapan di mata Sophia seketika sirna, kemudian dia memohon, "Ke ... kenapa bisa begini .... Ayah, aku mohon, suruh orang bantu aku menemukan Alex. Aku moho

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda