Bab 444
Setelah saling bertatapan selama belasan detik, Pamela menyadari usus bebek yang direbus barusan tadi sudah matang, sehingga menyantapnya dalam kondisi panas.
Usai makan, dia menyeka mulut. "Tuan Andra, terima kasih sudah memberitahuku beberapa hal tentang Berenice. Tapi, aku masih belum yakin dengan hal-hal yang kamu katakan dan perlu membuktikannya. Sementara itu, terkait pertanyaanmu, masih butuh waktu untuk memutuskannya!"
Tunggu keputusan?
Ini adalah jawaban positif yang jauh lebih baik dari prediksi Andra. Setidaknya bukan ditolak basah.
"Pamela, aku nggak bakal memberimu tekanan, tapi semoga saat kamu menemui masalah bisa menganggap aku sebagai pembantu andalan."
Pamela tersenyum simpul. "Andra yang berbaik hati benar-benar selalu suka membantu orang lain! Baiklah, kalau butuh bantuan, aku nggak bakal segan padamu!"
Alasan dia suruh tunggu keputusan hanya karena jika langsung menolak Andra, maka Andra bakal berbicara tanpa henti.
Sementara itu, Pamela tidak ingin mendengarkannya

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda