Bab 557
Agam melihatnya dari posisi yang lebih tinggi dan matanya terlihat sangat dingin ketika mengatakan, "Di rumah sakit, kusuruh pergi, kamu nggak mau. Di kedai makan, suruh naik mobil juga nggak mau. Setelah aku selamatkan, kamu masih membalas kebaikanku dengan ingin menghajarku. Kurasa orang-orang tadi memang seharusnya menghabisi Nona Pamela. Dengan begitu, di kehidupan berikutnya Nona Pamela akan lebih punya hati."
"Siapa yang mau menghajarmu? Tadi aku nggak tahu bahwa orang yang datang adalah kamu." Pamela mengerutkan dahinya dan tiba-tiba saja menyadari ada yang tidak beres. "Tunggu sebentar! Apa maksud perkataan Pak Agam tadi? Kamu sepertinya sudah tahu bahwa ada yang sedang mengincarku."
Agam mengakuinya dengan berdiam diri. Dia sepertinya malas berbicara panjang lebar dengan wanita ini. Pria itu pun berjalan perlahan-lahan dan keluar dari gang kecil yang sempit itu.
Pamela yang tidak mendapatkan jawaban apa pun segera mengikuti langkah kaki pria itu dan bertanya, "Kamu tahu siapa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda