Bab 4
Pemandangan di depan mataku sungguh membuatku sangat terkejut. Yunita mengenakan rok hitam ketat yang sama seperti saat dia keluar tadi, dengan lekuk tubuh yang sempurna.
Potongan leher yang rendah membuatnya tampak sangat menawan dan menggoda.
Yang lebih sulit dipercayai lagi, dia berlutut di lantai, rambutnya dipegang erat, dengan wajah yang menampilkan campuran antara manja dan malu, sambil melayani pria besar itu dengan sepenuh hati.
Amarahku memuncak, dan aku menendang pria itu hingga dia teriak kesakitan.
"Dasar kamu pria brengsek. Beraninya kamu menyentuh istriku!" aku berteriak dengan penuh kemarahan.
Kemudian aku menatap Yunita, dan kemarahanku berubah menjadi rasa sedih yang dalam.
"Bagaimana kamu bisa memperlakukanku seperti ini? Aku selalu menjagamu dengan baik, tapi kamu ... "
Tiba-tiba, sosok yang sangat kukenal muncul. Ada Yunita yang lain?
Wajahnya memerah, lalu dia menamparku.
"Angga, apa yang kamu lakukan? Kamu kira aku nggak akan mengenalimu, berdandan dan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda