Bab 8
Di tengah jalan, aku mengeluarkan ponsel. Seperti yang kuduga, video yang direkam oleh si pria gemuk itu sudah mulai menyebar luas di internet.
Dalam video itu, dia berbicara seolah-olah diriku, membeberkan semua aib Yunita, dan mengungkap bahwa demi pencapaian kerja, Yunita rela melakukan hal-hal tak senonoh di sebuah organisasi donor sperma yang mengatasnamakan kegiatan sosial.
Gambar dan suara dalam video itu hampir membuatku kehilangan kendali.
Aku menelusuri komentar yang muncul di bawah video. Ada yang ramai memperbincangkan, ada yang menertawakan nasibku dengan kejam, dan ada juga yang
tampak benar-benar "terkesan" dengan kejadian itu.
"Akhirnya semuanya jelas, ternyata benar-benar pakai orang asli!"
"Dari awal aku sudah curiga, teknologinya terlalu canggih!"
"Kasihan sekali pria itu. Dia dikhianati separah itu!"
Hatiku terasa seperti disayat pisau, dan air mata mulai mengaburkan pandanganku. Aku tak sanggup lagi melihat kelanjutan video itu dan tak ingin lagi mendengar

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda