Bab 12
"Yogi, kenapa kamu ... "
Suara Cahyo serak, bahkan tubuhnya pun menegang.
Ini ... Yogi?
Sigit refleks menatap ke arahnya, dan pandangan mereka pun bertemu.
Keduanya saling menilai satu sama lain, tetapi Yogi lebih dulu mengalihkan pandangannya.
Ketika Sigit melihat kaki Yogi, bibirnya agak mencibir.
Usia mereka sebenarnya tidak jauh berbeda, dan sejak kecil Sigit tumbuh di bawah bayang-bayang nama besar pria itu.
Sejak lahir, Yogi dikenal sebagai anak genius, berwajah tampan, berkepribadian lembut, dan selalu menjadi kebanggaan para orang tua.
Namun, semua itu hancur saat dia berumur sepuluh tahun.
Dia diculik oleh sindikat perdagangan manusia, disiksa dengan kejam, dan ketika akhirnya diselamatkan, kedua kakinya sudah lumpuh.
Sejak saat itu, Yogi jarang muncul di depan umum, dan kepribadiannya pun berubah menjadi aneh dan sulit ditebak.
Bagaimana bisa seseorang seperti dia muncul di sini?
Entah kenapa, kata-kata ayah Sigit tiga hari lalu kembali terlintas di benaknya.
Yogi tidak mengg

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda