Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1815 Minta Bantuan

"Kedatangan kami hari ini tidak hanya untuk membunuh Tyr, tetapi juga menghapus seluruh Istana Kerajaan." Carwyn memberikan perintahnya. Satu per satu, para pejuang elit yang ada di sekitarnya sekitarnya terlihat mengangguk. Sudah lama pihak Kredo tidak mengumpulkan kekuatan mereka untuk berurusan dengan organisasi secara besar-besaran. Renard tengah duduk bersila di atas kabin. Dia duduk di atas sana laksana setangguh gunung, sekuat batu, tidak peduli seberapa besar kapal itu berguncang. Sebaliknya, para anggota Istana Kerajaan sudah tiba di depan dermaga. Mereka semua menatap ke arah kapal besar yang mendekat dari arah yang berlawanan, siap bertarung dan rela mati kapan saja. Akhirnya, kapal keluarga Balch berhenti setelah berjarak seratus meter dari dermaga. Ketika kedua belah pihak saling berhadapan, suasana menjadi sangat tegang. "Di mana Tyr?" Raungan gemuruh tampak meletus dari bibir Carwyn. Suaranya dapat terdengar di seluruh antero Pulau Komodo. Clifford dan timnya tengah berada di bawah tekanan yang cukup besar. Tyr tidak ada disana pada saat itu, jadi Raja-Raja ini tidak punya pilihan selain melangkah dan menghadapi situasi yang terjadi. “Bolehkah kami tahu mengapa kau datang jauh-jauh ke Pulau Komodo untuk mencari bosku, Pimpinan Keluarga Balch?” Clifford melangkah maju dan berbicara langsung kepada Carwyn. "Tuan Istanamu itu telah membunuh anakku," ucap Carwyn dengan nada suaranya yang dingin. “Hari ini aku sengaja datang untuk mencari keadilan. Beri tahu kepada Tyr untuk muncul sekarang juga!” “Tuan Istana tidak ada di sini. Silakan kembali lagi di lain hari.” Naga Gading bermata putih menjawab. “Dia tidak ada di sini sekarang, kan? Bagus kalau begitu aku akan membunuh semua orang yang ada di Istana Regal,” Carwyn mendengus dengan dingin. "Aku hanya akan menghentikan aksi pembantaian ku ketika dia muncul." “Kau bajingan! Pergilah kau ke neraka! kau pikir kau ini siapa?" Beberapa orang Jenderal dari Istana Kerajaan mulai berteriak dengan marah. “Apakah kau benar-benar berpikir bahwa kau dapat membantai siapa pun yang kau inginkan dari Istana Regal? Ayo, b*sek!” Istana Regal tidak akan menampung seorang pengecut. Semua anggota mereka telah melakukan aksi yang brutal selama bertahun-tahun. Tentu saja, ancaman Carwyn tidak berarti apa-apa bagi mereka. Carwyn menjadi sangat marah sehingga dia segera memerintahkan untuk melakukan serangan. Semua orang yang ada di Istana Regal seketika mengepalkan senjata mereka masing-masing. Pertempuran besar akan segera terjadi. Pada saat ini, kekuatan opresif yang menakutkan mulai melonjak dari sebuah kapal besar. Rasanya seperti gelombang yang sangat mengerikan mulai menyapu pulau itu. Dalam sekejap, beberapa ratus anggota Istana Kerajaan yang memancarkan niat membunuh merasakan tekanan kuat dari atas puncak. Mereka merasa seolah-olah mereka tengah terjebak didalam rawa-rawa, dan tidak dapat bergerak selangkahpun. "Apa yang sedang terjadi?" Clifford dan yang lainnya langsung berlutut. Lapisan keringat tebal telah terbentuk di dahi mereka. "Penindasan! Ini adalah penindasan yang dilakukan oleh Demigod yang telah memberikan perlindungan kepada mereka sepanjang waktu,” jelas Keane. “Bahkan jika kita semua menggabungkan kekuatan kita di hadapan sosok Demigod, maka kita tidak akan pernah bisa menandingi kekuatannya.” Ini adalah pertama kalinya anggota Istana Kerajaan harus berhadapan langsung dengan penindasan Demigod. Mereka benar-benar mengerti apa arti dari titel seorang 'Demigod'. Pertempuran ini telah berakhir bahkan sebelum waktunya dimulai. Byur, byur, byur! Di antara beberapa ratus anggota Istana Kerajaan, beberapa orang dari mereka yang memiliki kekuatan kultivasi yang lemah telah tewas di tempat disertai dengan muntah darah dan tubuhnya ambruk ke tanah. Clifford dan yang lainnya terlihat panik saat menyaksikan pemandangan yang sangat mengerikan itu. "Sialan!" sambil mengusap air mata di mata mereka, kelompok itu mengatupkan gigi mereka dan menatap ke arah musuh. Saat ini mereka merasa tidak berdaya untuk menghentikan situasi agar tidak semakin parah. Tepat pada saat itu, dua buah kapal kembali tiba dari tepi seberang sungai. Satu milik Pasukan Naga, sementara yang lainnya milik keluarga White. "Senior Renard, tolong berhenti!" Sebuah suara yang terdengar dari sosok sesepuh tiba-tiba datang dari salah satu kapal saat mereka mulai mendekat. Ternyata itu adalah suara milik Regis. "Apakah kau Regis, keturunan dari keluarga White?" Meskipun Renard tetap duduk di kabin dan tidak keluar dari ruangannya, dengan mudah dia segera mengenali suara Regis. Renard dan Eldrian sebelumnya telah memiliki persahabatan yang cukup dekat, belum lagi Regis yang sudah mengenal Renard sejak dia masih kecil. Oleh karena itu, bahkan setelah beberapa dekade berlalu, Renard masih bisa mengenali suara Regis. "Benar itu adalah aku." Regis memberikan hormat ke arah kapal besar tempat Renard berada. Faktanya, sudah lama sejak Regis memberikan hormatnya kepada orang lain sejak dia mengambil alih tampuk kekuasaan dari keluarga White. Renard bertanya, “Kenapa kau datang ke sini dengan cara terburu-buru. Apakah kau ingin melangkah ke Istana Regal?” "Apa masalahnya? Apakah keluarga White juga tertarik untuk terlibat dalam perseteruan ku dengan Istana Regal?” Renard sudah menebak niat dari Regis. Dia tidak bertele-tele dan langsung berbicara pada intinya. Omong-omong, organisasi ini memiliki beberapa ikatan dengan keluargaku, ucap Regis pelan, alisnya tampak sedikit mengernyit. "Demi masa lalu dengan keluarga White, aku sedang bertanya-tanya apakah kita bisa menyelesaikan situasi ini tanpa menggunakan metode yang paling menakutkan, Senior Balch." "Bagaimana menurutmu? Keturunan keluarga White, aku akan memaafkanmu atas sikapku yang kurang berkenan demi pertemanan dengan Eldrian sebelumnya,” ucap Renard dengan dingin. “Jangan salahkan aku jika aku membalikkan kapalmu saat kau mencoba untuk merangsang sarafku lagi. Lagi pula, keluarga Balch tidak memiliki urusan dengan keluarga White. Namun, kami tidak akan pernah ragu sedikitpun untuk menarik belati kami pada siapa pun yang mencoba membela pihak Istana Regal.” Olympias tampak panik. Dia buru-buru berkata, “Kakek, kau harus memikirkan sesuatu. Orang itu benar-benar sudah gila!” Regis menghela nafasnya tak berdaya. “Nona, kau bukanlah orang yang bodoh. Kau tahu betul tentang situasi yang terjadi pada saat ini. Mulai saat ini kita harus pasrah pada nasib kita. Pria itu adalah seorang Demigod, menangislah dengan keras! Bagaimana bila kita sosok manusia berharap dapat mengubah jalan pikiran seorang Demigod?” Regis berharap dengan sepenuh hati untuk menyelamatkan Istana Regal, tetapi dalam kondisi seperti ini dia tidak merasa berdaya. Sebagai permulaan, Eldrian tidak ada di sini. Bahkan jika Regis menghabiskan seluruh sumber daya dari keluarga white untuk melawan Renard, dia akan mengalami kekalahan jika dilihat dari sisi apa dia bisa mendapatkan keuntungan dari pertempuran ini. Olympias benar-benar bingung. Dia ingin sekali mengatakan sesuatu, tetapi tidak tahu harus berkata apa. “Kakek, aku akan pergi sekarang untuk pergi ke Pulau Komodo dan menghadapi pertempuran bersama dengan saudara-saudaraku. Jika Renard benar-benar ingin menghancurkan Istana Kerajaan hari ini, maka aku akan turun bersama mereka.” “Nak, meskipun kau anggota Istana Regal, nenek moyang dari keluarga Balch masih harus memberimu sedikit rasa hormat jika keluargaku ingin melindungimu,” ucap Regis dengan terburu-buru. “Kakek, mengapa kau tidak mengerti perasaanku?” Olympias tidak berkata apa-apa lagi dan dengan tegas dia menurunkan sebuah perahu kecil dan mendayung menuju ke Pulau Komodo. Regis tidak pergi ke sana untuk menghentikannya. Sebaliknya, dia hanya menatap punggung Olympias yang tampak memudar. Dalam ketidakberdayaannya, dia merasa sedikit lega. Kapal lain mulai mendekati pulau pada saat yang sama. "Apakah agen dari Pasukan Naga berencana untuk ikut campur dengan masalah ini juga?" Carwyn bertanya dengan wajahnya yang cemberut sambil memutar kepalanya menghadap ke arah kapal yang berhiaskan bendera Pasukan Naga. Silas dan sekelompok agen tampak berdiri diatas geladak kapal yang sangat besar itu. Bagi mereka, status Demigod Renard bukanlah ancaman yang menakutkan. “Salam, Senior Balch. Aku Silas, Kepala Pasukan Naga. Renard Senior, secara pribadi kau telah memimpin untuk menghancurkan Istana Regal. Kau telah melanggar aturan,” ucap Silas sambil memberi hormat kepada Renard.

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.