Bab 9
Pada hari operasi transplantasi ginjal, Lucky tiba di rumah sakit pagi-pagi sekali.
Lucky duduk di bangku di luar ruang operasi, jari-jarinya tanpa sadar mengetuk-ngetuk lututnya.
Perawat datang untuk ketiga kalinya dan bertanya.
"Pak Lucky, Nona Jessy belum datang?"
Lucky melirik jam tangannya, baru pukul tujuh pagi.
"Tunggu sebentar lagi, dia seharusnya segera datang."
Waktu terus berjalan, jam di koridor menunjukkan pukul dua belas siang, tapi pintu ruang operasi tetap tertutup rapat.
Lucky pun bergegas ke ruang dokter.
"Ada apa?"
"Jessy belum datang! Bukankah seharusnya rumah sakit kalian menghubungi pasien? Bagaimana kalau donor ginjal terlewatkan!"
Dokter yang bertugas sedang mengatur rekam medis melihatnya masuk, ekspresinya tampak bingung.
"Pak Lucky, bukankah operasi transplantasi ginjal Nyonya dibatalkan?"
"Kamu nggak tahu?"
Lucky menarik kerah dokter.
"Pembatalan apa?"
"Siapa yang memberimu izin untuk membatalkan!"
Dokter itu terkejut dan segera menjelaskan.
"Nyonya menandat

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda