Bab 11
Entah beberapa saat kemudian, Emily pun tersadar. Sekujur tubuhnya terasa dingin.
Dia membuka matanya dengan susah payah, pandangan di depannya tampak kabur.
Di dalam karung terasa panas. Aroma amis darah membuat Emily seolah nyaris tercekik.
Emily menggertakkan giginya dan mengerahkan seluruh tenaga untuk terbebas dari karung yang diikat itu. Dia akhirnya berhasil keluar.
Gudang itu kosong, hanya ada Emily seorang.
Alex sudah pergi.
Clara juga sudah menghilang.
Hanya dia yang ditinggalkan sendirian di sini.
Emily batuk sekali, tenggorokannya terasa begitu kering.
Dia meraba-raba sakunya dengan tubuh yang menggigil, dia ingin menelepon orang tuanya agar mereka menjemputnya.
Alex benar-benar gila, begitu pula dengan Clara.
Emily benar-benar tidak bisa membayangkan bagaimana adiknya menjalani hidup seperti ini selama sekian tahun.
Saat Emily baru saja mengeluarkan ponselnya, sesosok bayangan melesat keluar dari kegelapan dan menampar pipinya dengan kencang!
"Plak!"
Ponsel itu pun terlepa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda