Bab 12
Begitu melihat Alex muncul, binar harapan seketika terpancar dalam pandangan Clara.
Dia menyeret tubuhnya yang penuh luka dan terhuyung-huyung mendekati Alex. Air matanya mengalir dengan deras, suaranya terdengar gemetaran. "Alex ... Dia ... dia ingin membunuhku! Emily sudah gila! Dia nggak bisa melihatku bahagia ... "
Alex memeluk Clara dengan erat dan menatap Emily dengan sorot tajam. Alex bertanya dengan suara yang menahan amarah, "Apa maksudmu ini?"
Emily mengusap darah di sudut mulutnya dan tertawa dengan dingin, lalu melemparkan pipa besi di tangannya ke samping.
"Klang!" Bunyi kencang logam yang menghantam lantai gudang kosong itu terdengar memekakkan telinga.
"Alex," kata Emily dengan suara yang serak, tetapi sangat tenang. "Lebih baik kamu pikirkan baik-baik siapa yang sebenarnya bersalah dalam kejadian hari ini."
Emily pun terdiam sejenak, sorot tatapannya tampak tajam menusuk. "Jangan lupa, kamu masih berutang padaku buat hari ini."
Alex mengernyit dan balas bertanya dengan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda