Bab 22
Alex sontak terkejut dan mundur beberapa langkah dengan goyah, sudut bibirnya mengeluarkan setetes darah.
"Jauhi dia!" Daniel berdiri di depan Amelia, sorot tatapannya tampak tajam menusuk. Nada bicaranya terdengar sangat memperingatkan. "Kalau kamu menyentuhnya lagi, aku akan langsung lapor polisi!"
Alex mengusap darah di sudut mulutnya dan balas menatap Daniel dengan sorot suram, lalu kembali memandang Amelia.
Ekspresi Amelia tetap tenang seolah-olah segala sesuatu yang terjadi sebelumnya tidak ada hubungannya dengannya.
"Ternyata begitu ... " Alex tertawa dingin, sorot tatapannya tampak gemetar dan berkecamuk. "Kamu meninggalkanku karena dia?"
Amelia berdiri dan menepuk-nepuk roknya untuk membersihkan debu yang tidak kasat mata, lalu menyahut dengan nada datar, "Alex, kamu sok percaya diri banget."
"Aku meninggalkanmu bukan karena siapa pun."
Mata Alex pun terbelalak, rasanya ada yang menghantam dadanya dengan keras. Dia bahkan jadi sesak napas. "Terus, kenapa kamu pergi? Kita ... "

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda