Bab 33 Kamu Semurahan itu?

Nadine ditekan di pintu. Pipinya terjepit di papan pintu dan terasa nyeri, napas pria itu berat, menekan tubuhnya dari belakang. Sekilas, dia teringat malam ketika mereka bertemu untuk pertama kalinya, di mana dia hampir ditekan ke meja biliar dengan cara yang sama yang kasar dan arogan oleh pria itu. Nadine mencium bau rokok dari sela-sela jarinya, tetapi pria di depannya ini sekarang sudah sangat berbeda dari sosok yang tadi di ruang VIP yang sedang tertawa dan mengobrol. Nadine memaksa dirinya untuk cepat-cepat tenang. Dia tidak yakin apakah ini adalah kesempatan untuk menyelesaikan semuanya dengan pria ini. Hari ini Nadine mengenakan celana panjang biasa dengan blus rajut berbahan cashmere abu-abu. Meskipun pakaiannya sederhana, potongannya sangat pas, menonjolkan bentuk tubuhnya yang menawan dari belakang maupun dari depan. Saat ini, tubuhnya berada di bawah kendali pria itu. Jika pria ini benar-benar mengikuti nafsunya, di ruangan tertutup ini, bukan tidak mungkin hal itu akan te