Bab 55 Pelacur
Nadine langsung beralih dan berjalan ke samping, menuju meja kerja wanita itu. Dia berkata dengan wajah tidak senang, "Berdiri. Katakan lebih jelas."
Wanita itu bernama Winda. Usianya sedikit lebih tua dari Kak Lia, dan dia adalah supervisor di departemen IT. Orang-orang cukup segan padanya dan dia juga salah satu senior di perusahaan.
Di hadapan banyak orang, Nadine berdiri menantang di samping tempat kerjanya. Winda tidak bisa menahan diri lagi.
Dia perlahan berdiri, menatap Nadine dengan angkuh. "Nona muda, kenapa kamu marah? Kata-kataku membuatmu tersinggung?"
Raut wajah Nadine pucat dan kaku. Tatapannya dingin dan tajam, seperti cahaya dari sebilah pisau. Dengan nada menekan, dia berkata pada Winda, "Aku diam saat kalian bergosip tentang aku, bukan karena aku bodoh atau mudah diinjak-injak. Aku cuma nggak mau buang-buang waktu untuk gosip nggak penting dan menjijikkan. Kalau kalian punya harga diri, jaga mulut kalian."
Winda tidak bisa menahan egonya setelah ditegur secara langsun

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda