Bab 91 Ketertarikan Fisiologis
Ravin hanya mengucapkan beberapa kata, tapi sangat menusuk hati.
Yunika awalnya ingin menguji Ravin, tapi dia tidak menyangka Ravin sama sekali tidak menyisakan sedikit pun rasa pertimbangan.
Dia tak bisa menahan diri untuk membantah, "Aku nggak percaya semua pria sedangkal itu. Kalau memang begitu, apa bedanya manusia dengan hewan? Apakah arti pernikahan hanya sekadar untuk meneruskan keturunan? Dua orang harus hidup bersama seumur hidup. Kalau nggak ada keselarasan jiwa dan komunikasi yang mendalam, lama-lama rasa jenuh akan muncul, dan hubungan itu nggak akan bertahan lama."
Ravin menatapnya sebentar, lalu mengalihkan pandangan, wajahnya datar dan santai. "Ketertarikan secara fisiologis hanyalah prasyarat."
Ini pertama kalinya Yunika mendengar Ravin membahas topik pria dan wanita secara serius. Di pertemuan pribadi dengan teman-temannya sebelumnya, meski pembicaraan sering panas, Ravin selalu menutup mulut ketika topik ini dibahas.
Di antara mereka, dia tampak begitu dingin hingga h

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda