Bab 30
Sudah lewat pukul sepuluh malam, suasana di sekitar pun mulai sepi.
Saat itu, di dalam hati Rani sebenarnya ada sedikit harapan saat memandangnya.
Karena belakangan ini, berat badannya sudah mulai berkurang.
Wajahnya yang cantik mulai terlihat jelas.
Tidak ada perempuan yang tidak ingin tampil cantik, dan tidak ada yang tidak ingin orang yang disukainya melihat sisi terbaiknya. Dia tahu hari ini Yavin akan datang, tahu malam ini mereka akan bertemu, jadi dia pun berdandan.
Namun, sepertinya, Yavin tidak memperhatikan sama sekali.
Dia hanya bertanya, "Sehari berapa?"
"Seratus enam puluh ribu," jawab Rani, dengan sedikit kekecewaan tampak di matanya.
"Kerja paruh waktu, sehari 160 ribu."
Yavin tersenyum tipis dan berkata, "Aku nggak tanya yang lain, kamu lagi mikirin apa?"
Dia melirik jam tangannya. "Aku sudah datang dari jam tujuh setengah, minum dua cangkir kopi buatanmu, kamu di dalam bahkan nggak lihat ke luar sama sekali. Rani, matamu cuma hiasan, ya?"
"Aku lihat kamu kok." Rani tid

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda