Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 428

Yavin berdiri di samping Myria. Saat menatap Marco, Weni, dan Tiana yang berdiri di belakang kedua orang tuanya, tatapan Yavin menjadi tajam. Kemudian, Yavin menyapa dengan sopan, "Kakak." Myria juga menyapa, "Kakak." Weni tidak bicara sepatah kata pun, hanya memegang lengan Marco. "Aku bantu kamu naik ke atas dulu untuk istirahat. Masih ada waktu sebelum makan malam." Weni sengaja mengalihkan pandangan agar tidak melihat Myria. Ini adalah bentuk Weni mengendalikan emosinya. Kalau bukan demi kesehatan Marco, dia tidak akan sesabar ini. Sementara itu, Tiana melihat tatapan tajam Yavin, tubuhnya menjadi gemetar, matanya memerah, kelihatan seperti orang ketakutan. Marco berdeham beberapa kali, lalu menepuk lengan Weni sambil berkata, "Bawa Tiana ke atas. Aku mau bicara sebentar sama Ayah dan Ibu." Tiana membawa sebuah kotak hadiah dan mendekat ke sofa. "Kakek, Nenek," ujarnya sambil membuka kotak itu. "Ini adalah lukisan yang melambangkan keharmonisan dan kebahagiaan keluarga, aku mendapa

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.