Bab 81
Dia pura-pura waspada. "Nenek Yanny, guru bilang, menggali nama keluarga orang itu tak sopan."
Yanny tercekat. Dia baru menyadari dirinya bertanya berlebihan.
Namun, dia juga sadar, anak di depannya itu cerdas. Dengan usia semua itu, dia sudah waspada terhadap orang asing.
"Maaf, Nenek salah."
Dia mengangkat tangan dan hendak mengelus kepala Jimmy.
Namun, Jimmy menghindarinya.
Tangan Yanny kaku di udara.
Di samping, Phillip tidak menyangka nenek buyutnya yang biasanya cuek itu justru sangat menyukai Jimmy. Hatinya agak tidak senang.
"Nenek buyut, aku harus ajak Jimmy lihat-lihat tempat lain. Kami permisi dulu."
Yanny tidak enak menahan mereka. Dia berkata, "Oke, kalian mainlah. Kalau butuh apa-apa, cari aku."
Setelah kedua bocah pergi, dia masih belum puas.
Dia memanggil sekretarisnya.
"Cek identitas anak ini, khususnya orang tuanya."
"Oke."
Anak itu terlalu mirip Victor waktu kecil.
Jika Victor punya anak, anaknya pasti mirip seperti itu.
"Oh yah, Victor sudah datang?"
Sekretarisnya m

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda