Bab 82
Tidak lama kemudian, mobil itu mundur kembali.
Jendela turun. Victor menutup laptopnya, lalu melirik Julie dengan matanya yang tajam seperti elang.
Hari ini, Julie mengenakan gaun punggung terbuka warna gading. Kulitnya terlihat makin putih bersinar.
Sekilas, perasaan kagum melintas di mata Victor.
Namun, dia tidak terkejut. Sejak mobil Julie dan Widya sampai, para pengawal sudah melaporkan kehadiran mereka.
"Kebetulan sekali," ujarnya sambil tersenyum.
Mata Julie berbinar. "Yah, kebetulan sekali."
"Masuklah."
Victor tidak berbicara lagi.
Julie tidak menolak. Dia masuk mobil dan duduk di sampingnya.
"Kamu khusus datang cari aku?"
Jalan ini tidak diketahui orang lain. Hanya sopirnya yang biasa lewat sini.
"Aku ingin lihat apakah bisa menemukan ingatan yang hilang di sini," kata Julie berbohong dengan ekspresi datar.
Begitu mendengarnya, ekspresi Victor sulit ditebak.
Dia berkata pada sopir, "Kita pulang dulu ke tempat tinggalku."
Tempat yang dimaksud Victor adalah kamar tidurnya di ruma

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda