Bab 84
Clara menunduk, lalu melihat bocah yang sedang memeluk kakinya. Matanya sempat memancarkan ketidaksabaran, tetapi wajahnya tetap tenang.
Dia membungkuk, tersenyum ramah dan menjawab, "Yah, itu aku."
"Nak, kamu kok sendirian di sini? Ayah sama ibumu mana?"
Dia memperhatikan anak itu dengan saksama. Wajahnya halus dan tegas. Sepasang matanya itu begitu memikat.
Sekilas saja sudah jelas, orang tuanya bukan orang biasa.
Jimmy menatap serius dengan mata bulat jernihnya. "Aku dengar katanya, ayahku direbut sama Tante. Bisa nggak kamu balikin ayahku?"
Tubuh Clara langsung menegang.
Beberapa nyonya kaya di sekitar menoleh. Tatapan mereka penuh dengan rasa jijik.
Bagi mereka, wanita yang paling menjijikkan adalah artis yang berambisi naik status!
"Tak tahu malu!"
"Sudah ada Pak Victor, masih goda laki-laki lain?"
"Pantas aja Pak Victor nggak nikahin dia. Wanita kayak gitu cuma cocok buat main-main."
Wajah Clara berubah menjadi masam.
Dia menahan amarahnya, lalu berjongkok dan menatap Jimmy leka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda