Bab 12
Karena kondisi cuaca, pesawat ke Negara Berdino baru lepas landas tepat waktu keesokan pagi.
Chivonia duduk di dekat jendela, melihat kota yang mulai menghilang.
Pemandangan yang tidak asing itu semakin mengecil hingga tidak terlihat lagi.
Yang bisa Chivonia lihat hanyalah pegunungan dan awan yang begitu banyak.
Saat pesawat semakin tinggi, akhirnya Chivonia menyadari kalau dia telah benar-benar pergi.
Ini adalah pertama kalinya dia bepergian ke negara asing sendirian.
Ini adalah rencana hidup yang tidak pernah Chivonia bayangkan sebelumnya, juga keberanian yang tidak pernah dia miliki.
Chivonia sering berpikir seandainya kali ini dia tidak kehilangan ingatan.
Mungkin dirinya masih terjebak dalam kurungan yang dia buat sendiri.
Namun kemudian Chivonia berpikir, mungkin hanya setelah mengubah diri, dia bisa menyadari merelakan tidaklah begitu menyakitkan.
Setelah mengetahui orang-orang yang dicintai tidak mencintainya, dia memilih untuk pergi dengan tenang.
Baik itu Stevino maupun orang

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda