Bab 13
"Tapi bukankah posisi manajer agak berlebihan?"
Jari-jari Chivonia agak gemetar saat menggenggam ponsel dan roda kopernya berderak saat tersangkut di ubin bandara.
Tawa riang Juwita bergema dari ujung telepon. "Berlebihan apanya? Vonia, sudah lupa bagaimana kita memenangkan medali emas dalam kompetisi kewirausahaan sebagai tim di kampus? Profesor sampai memuji rencana bisnismu."
Setelah terdiam sebentar, nadanya tiba-tiba menjadi serius. "Aku selalu percaya padamu, hanya saja dulu ... kamu cuma fokus pada Stevino."
Kalimat ini bagaikan jarum yang menusuk sudut hati Chivonia yang tidak ingin disentuh.
Chivonia bersandar di pilar bandara, memperhatikan para penumpang yang berlalu-lalang dengan tergesa-gesa. Kenangan tiba-tiba muncul kembali. Dia pernah menjadi pemimpin akademis yang diakui di departemennya dan menerima tawaran dari beberapa perusahaan publik setelah lulus.
Chivonia bisa saja membangun karirnya sendiri.
Ini adalah sesuatu yang pernah dia impikan.
Namun setelah jatuh cinta

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda