Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 145

Tatapan Lucio begitu dingin dan aura di sekeliling begitu muram hingga membuatku kesulitan untuk bernapas. Dia hanya menatapku tanpa berkata apa-apa. Setelah sekian lama, dia berjalan ke arahku. Satu langkah, dua langkah dan berhenti di depanku. Tanganku gemetar dan pikiranku kosong. Entah apa yang terjadi padaku barusan, aku langsung menyelamatkan Michael tanpa menyadari keberadaan Lucio. Dia marah? Namun sekarang dia baik-baik saja, 'kan? Aku menghibur diriku sendiri. Lagi pula kalau sesuatu terjadi pada Lucio, bukan aku yang menabrak menara sampanye. Itu hanya kecelakaan. Lucio berjalan ke arahku dan hanya menatapku. Michael juga sadar, ekspresinya agak rumit dan tanpa sadar berdiri di depanku untuk menghalangi pandangan Lucio. "Mau apa kamu?" Dia menatap Lucio lekat-lekat seolah hendak memperingatkannya agar jangan mencari masalah denganku. Lucio hanya mendorongnya dalam diam dan menatapku. Sepasang mata itu begitu dalam hingga membuatku kesulitan untuk bernapas. Wajar saja aku mer

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.