Bab 31
Ekspresi Lucio tidak menunjukkan sedikit pun perubahan, bahkan membiarkan saja aku menggigitnya.
Setelah waktu cukup lama, aku perlahan melepaskan gigitan itu.
Lucio melihat bekas gigitan jelas di tangannya, mengambil tisu untuk menyekanya, lalu menatapku dengan tenang. "Sekarang kamu sudah puas?"
Aku mengendus, lalu bangkit untuk berkumur.
Begitu berbalik, aku melihat Lucio berdiri di ambang pintu kamar mandi sambil diam-diam menatapku.
Beberapa saat kemudian, Lucio berkata dengan pelan, "Kebetulan sekali, kamu tinggal di sini untuk menenangkan diri dulu."
"Atas dasar apa kamu mengurungku?"
Ekspresiku terlihat sangat tidak puas, lalu aku tiba-tiba melirihkan suaraku. "Lalu Junia bagaimana?"
"Apa hubungannya?" tanya Lucio sambil mengerutkan kening.
Aku tertawa, "Belakangan ini dia pasti sering ke sini untuk menjenguk Kakek, 'kan? Kamu nggak takut kalau kita bertemu akan membuatmu dalam masalah?"
"Kamu juga sadar kalau kamu yang bikin masalah?" Lucio tertawa sambil menatapku serius, tan

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda