Bab 38
Wajahku langsung merah, aku pun mendorongnya keras.
"Diam!"
Sekarang aku semakin yakin, selama aku amnesia, aku dan Lucio pasti sudah melakukan banyak hal "luar batas".
Kalau tidak, kenapa Lucio bisa begitu tenang dalam keseharian, tapi saat di ranjang ....
Liar!
Padahal sekarang aku cuma gadis 18 tahun, belum pernah pacaran, bahkan belum pernah bersentuhan tangan dengan seorang pria. Mana bisa tahan dengan semua godaannya?
Untung sekarang, karena masalah Junia, ada jarak di antara kami, aku bisa memanfaatkan alasan itu untuk menjaga jarak darinya.
Kalau tidak, aku benar-benar nggak tahu harus mengatakan alasan apa.
Kalau sering menolaknya, bisa-bisa Lucio mulai curiga.
"Kenapa masih saja malu?"
Lucio mencubit pipiku. "Kamu dulu bukan seperti ini."
Aku berdehem sambil menatapnya. "Perutku masih sakit. Kamu pergi bekerja saja."
Lucio mengerutkan kening, tapi tetap bersikeras. "Ikut denganku."
Saat kami masih bersitegang, suara pelayan terdengar dari luar.
"Tuan, Nona Junia ingin bertemu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda