Bab 32
Mungkin Reynald sama sekali tidak akan melakukan hal seperti mengejar-ngejar istri.
Mungkin dia kebanyakan menonton drama bersama ibunya.
Gavin berdiri, lalu merapikan pakaiannya.
"Baiklah kalau kamu nggak mau pergi, aku pulang dulu."
Setelah itu, tanpa menunggu Reynald melihatnya, Gavin sudah kabur.
Reynald mengambil undangan itu, lalu mulai merenung.
Malamnya.
Kezia dan Jessy bersama-sama masuk ke Restoran Mutiara.
Jessy merangkul lengan Kezia, lalu menceritakan kondisi di dalam dengan suara kecil, "Cuma si gendut itu yang agak mesum, yang lainnya biasa saja. Selain itu, kakakku bakal datang agak telat, kamu tenang saja."
Kezia menepuk punggung tangan Jessy.
"Aku cuma khawatir sama kamu. Kamu hati-hati, jangan sampai dilecehkan."
Mendengar kekhawatirannya, mata Jessy langsung menyipit.
"Oke, kebetulan tanganku sudah gatal mau memukul orang. Aku mau lihat siapa yang berani macam-macam denganku."
Setelah itu, Jessy meregangkan sendi tangannya.
Dia sudah tidak sabar ingin berkelahi habi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda