Bab 49
Setelah melamun sekian lama, Joseph baru perlahan-lahan mendongak.
Benar, waktu itu Kezia pasti kesakitan, mana mungkin masih punya tenaga untuk melakukan hal seperti itu.
"Apalagi sehari sebelumnya, kandungan Kezia baru saja kehilangan tanda-tanda kehidupan. Pak Joseph merasa dengan kondisi tubuhnya yang seperti itu, dia masih bisa berhubungan seksual?"
Joseph tiba-tiba berdiri.
Dia menghindari mata Kezia yang datar dengan panik, hanya bisa melihat ke lantai.
"Aku masih ada urusan, aku pergi dulu."
Setelah itu, Joseph pergi dengan terburu-buru.
Melihat dia akhirnya pergi, Kezia mengembuskan napas panjang, lalu kembali berterima kasih pada Alva.
"Terima kasih, kalau nggak ada kamu, aku beneran nggak tahu bagaimana menghadapi kakakku yang satu ini."
Alva menjentik keningnya, matanya penuh dengan rasa sayang dan iba.
"Dia berani menindasmu, aku tentu saja harus menyerang balik. Lain kali jangan sebodoh itu, membiarkannya menindasmu begitu saja."
Kezia menggeleng sambil tersenyum. "Nggak

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda