Bab 66
Theo langsung marah.
Berani-beraninya si pembawa bencana ini menanggapinya dengan sikap seperti ini!
Dia melangkah maju dan memelototi Kezia dengan mata membara.
"Atas dasar apa kamu bekerja sama dengan Pak Galih?"
Kezia tersenyum tipis, lalu menyilangkan tangannya sambil menatap Theo dengan penuh minat.
"Konyol sekali, aku yang mengembangkan obat kanker. Pak Galih berbaik hati, ingin membantu rakyat, makanya bekerja sama denganku. Memangnya ada yang salah?"
Setelah berkata demikian, tatapan Kezia perlahan-lahan berubah tajam.
Kemudian, dia mendengus pelan.
"Kau malah sengaja mempersulitku, menyebarkan fitnah. Theo, demi menghancurkan reputasiku, kamu mengorbankan jutaan pasien kanker?"
"Aku ...."
Menghadapi aura yang begitu mencekam, Theo otomatis melangkah mundur.
Raina segera menggenggam lengan Theo.
"Kak Theo, kamu baik-baik saja?"
Theo berdiri tegak, lalu menatap Kezia dengan kesal.
"Jangan asal bicara, kamu pasti pakai cara tercela untuk mendekati Pak Galih."
Raina pun menimpali,

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda