Bab 95
Reynald menatapnya dengan sepasang mata gelap, tersirat maksud yang sulit dipahami.
Seketika, Kezia merinding dan ingin menghindar.
Namun, dia terperangkap dalam pelukan Reynald dan tidak bisa melarikan diri.
Dia tersenyum kaku sambil memperingatkan dengan pelan, "Reynald, jangan ngawur. Kamu mabuk."
Reynald mengangkat dagunya sambil terkekeh.
Begitu penakut, bisa-bisanya mengharapkan dia melepaskan Keluarga Kadin?
Seberkas cahaya licik melintas di mata Reynald.
Kemudian, Reynald lanjut berkata, "Kalau ingin aku melepaskan Keluarga Kadin, bayar utangmu."
Ketika Reynald membahas hal ini lagi, Kezia yakin bahwa dirinya tidak salah dengar.
Namun, dia sama sekali tidak senang.
Dia tersenyum sambil menggelengkan kepala. "Bukannya kamu sudah punya anak dengan Raina? Kamu nggak menikah dengannya, kamu ingin anaknya dicap sebagai anak haram?"
Reynald mengerutkan keningnya dengan kebingungan.
Setelah bertatapan sejenak, Reynald mengalihkan pandangannya.
Kezia tidak terlihat seperti sedang berca

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda