Bab 21
Carlo tidak lagi menahan dirinya dan pendiam seperti di kehidupan sebelumnya. Dia terus mengejar Brianna dengan penuh semangat, terus terang dan sedikit canggung.
Carlo mengingat semua kesukaan Brianna, memberi hadiah yang berbeda setiap harinya, menolak semua acara sosial yang tidak perlu demi menemani Brianna, serta memedulikan dan memperhatikan Brianna.
Brianna awalnya merasa terkejut dan kebingungan, tapi hatinya perlahan-lahan tergerak oleh sikap tulus Carlo.
Carmella juga terus membantu dari samping.
"Kenapa hari ini kamu datang lagi?" Brianna menatap Carlo yang berdiri di bawah asrama dengan wajah yang memerah. "Bukannya kamu bilang ada rapat yang penting hari ini?"
"Sudah kubatalkan." Carlo mengambil tasnya secara alami. "Aku mau menemuimu, jadi aku datang ke sini."
Jantung Brianna berdetak dengan cepat.
Pria ini sudah menunjukkan sikap antusiasme yang luar biasa sejak mereka pertama kali bertemu. Anehnya dia sama sekali tidak merasa jijik dan malah merasa sangat akrab.
Setelah

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda