Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 18

Ujung jari Luna baru saja menyentuh bagian pipi Yunan yang memerah dan panas. "Hiss." Dia menghirup napas pendek, suaranya pelan, tetapi bengkak di bawah lampu tampak makin mencolok. "Kita ke rumah sakit." "Cuma luka kecil, nggak perlu." Yunan mengangkat tangan hendak mengusap lukanya, tetapi langsung ditepis oleh Luna. Genggaman Luna pada pergelangan tangannya cukup kuat. "Sudah begini masih bilang nggak apa-apa? Masuk ke mobil." Mobilnya terparkir di ujung jalan. Yunan pun langsung didorong masuk ke kursi penumpang. "Benar deh, nggak perlu ke rumah sakit, aku bisa urus sendiri di rumah." "Kalau aku bilang pergi, ya pergi." Yunan sontak menutup mulut, hanya saja matanya terus melirik ke arah wanita itu. Jari-jari Luna yang panjang memegang setir. Ketika lampu merah menyala, dia menyentuh pipi Yunan dengan lembut. "Sakit sekali ya?" Suaranya terdengar lebih lembut. Jakun Yunan bergerak, tiba-tiba dia merasa nyerinya seolah hilang begitu saja. Dia menggeleng, tatapannya melekat di wajah

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.