Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 19

Dia mengenakan setelan jas hitam, membuat tubuhnya tampak makin tegap. Cahaya lampu berpendar di rambutnya, dengan senyum samar menggantung di sudut bibir. Meski dikelilingi banyak orang, ada aura dingin yang membuatnya tampak jauh. Di tengah hiruk-pikuk itu, dia justru terlihat seperti seorang yang berdiri sendirian di puncak. Dia selalu seperti itu, membuat orang mustahil mengabaikan keberadaannya. Napas Luna seketika terhenti, darahnya seperti membeku dalam sekejap. Hampir secara naluriah dia berbalik hendak menghindar, namun pergelangan tangannya sudah lebih dulu dicengkeram erat oleh pria itu. "Sudah lama nggak bertemu." Suara Charlie rendah, membuat seluruh tubuh Luna merinding. Dia spontan mencoba menepis tangan Charlie, tetapi tak berhasil sama sekali. Gerakan aneh di antara mereka menarik perhatian orang-orang sekitar, tatapan penuh rasa ingin tahu mulai mengarah pada mereka. Termasuk atasan Luna langsung. Dia benar-benar tidak ingin membuat keributan di tempat ini. "Charlie,

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.