Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 187

Perawat itu segera pergi. Saat ini, suara Intan terdengar dari luar pintu, "Pak Hendry, luka di tanganmu sudah nggak bisa ditunda lagi. Luka itu harus segera diobati, kalau nggak tanganmu akan mati rasa." Windy mendongak dan melihat sosok Hendry yang tampan dan tinggi berdiri di balik pintu. Pria itu selalu berada di sana. Intan menatap Windy dan berkata dengan nada memohon, "Bu, tangan Pak Hendry berdarah, tolong katakan sesuatu." Windy melihat tetesan darah yang ada lantai. Sepertinya tangan Hendry akan membutuhkan banyak jahitan. Windy berdiri dan segera berjalan menuju pintu. Ketika Hendry melihat kedatangan Windy, tubuhnya yang tinggi langsung terkesiap dan matanya juga berbinar. Intan menyahut sambil terkejut, "Aku tahu kalau Bu Windy masih peduli dengan Pak Hendry. Pak Hendry, cepat selesaikan masalah ini ... " Namun, detik berikutnya Windy justru mengulurkan tangannya dan menutup pintu ruang perawatan. Cklek! Hendry dan Intan langsung merasa sedang dipermalukan. Intan membeku.

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.