Bab 188
Aida terdiam sejenak, lalu segera tersenyum sambil berkata, "Baiklah, Windy, kalau begitu kamu temani temanmu dulu saja. Pulanglah untuk makan malam bersama Nenek kalau kamu ada waktu luang."
"Baiklah, Nenek."
Keduanya saling menutup panggilan telepon.
Aida menatap Hendry yang ada di sampingnya. Hendry masih membaca koran bisnis dengan ekspresi datar di wajahnya.
Aida segera bertanya, "Hendry, apa kamu bertengkar dengan Windy?"
Hendry menatap koran tanpa memalingkan pandangannya dan menyahut, "Nggak."
Aida tertawa sambil bertanya kembali, "Apa kamu kenal dengan teman Windy itu? Dia teman laki-laki atau perempuan?"
Hendry tidak menjawab.
Aida mengulurkan tangan untuk menarik koran Hendry sambil berkata, "Kamu nggak tahu kalau kamu memegang korannya terbalik?"
Hendry baru menyadari bahwa dia memegang korannya dalam keadaan terbalik. Pria itu segera mengerutkan bibir tipisnya.
Aida menghela napas, lalu berdiri sambil berkata, "Aku tahu kamu selalu bersama Debby. Nggak ada seorang pun di d

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda