Bab 230
Setelah berkata demikian, dia melepaskannya dan segera bangkit hendak pergi.
Windy menggigit bibir merahnya. Benar juga, Hendry adalah pria yang sudah terbiasa melihat berbagai jenis kecantikan. Debby dan Laura masing-masing memiliki pesonanya sendiri. Jika dia memang mata keranjang, seharusnya sudah dikelilingi banyak wanita cantik sejak dulu.
Saat itu, Windy tiba-tiba melihat sosok yang familiar di dekat pintu yaitu Laura.
Laura telah menemukannya.
Dengan kegaduhan sebesar tadi, Laura tentu saja sudah bangun dan mencari Hendry. Akhirnya, dia menemukan kamar ini.
Namun, begitu melihat Windy dan Hendry di atas ranjang, mata jernih dan polosnya seketika dipenuhi kebencian yang luar biasa can menatap Windy seperti kalajengking berbisa.
Windy mencibir. Ketika Hendry hendak menarik diri dan pergi, dia justru mengangkat tangannya, melingkarkan ke leher pria itu, lalu membalikkan tubuhnya. Dalam sekejap, Windy sudah menindih Hendry.
Kini, posisi mereka berubah, pria di bawah, wanita di atas.

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda