Bab 231
Hendry tergerak oleh nafsu, lalu sudut matanya yang sipit berubah menjadi merah.
Saat mendengar perkataan dari Windy, dia tercengang.
Hendry menatap Windy lekat-lekat.
Windy menunjuk ke luar pintu sambil berkata, "Pak Hendry, sekarang kamu harus membujuk bintang besarmu yaitu Laura untuk kembali."
Hendry adalah orang yang pintar, jadi dia langsung memahaminya. Windy tidak sedang berusaha merayunya secara sungguhan. Dia hanya berpura-pura agar Laura melihat.
Rasa nafsu di sudut mata Hendry langsung menghilang, pikirannya kembali jernih. Dia menatap Windy dengan dingin dan menyahut, "Menyingkir dari tubuhku sekarang!"
Windy tidak menunda dan segera menyingkir.
Hendry bangkit dan berdiri di dekat jendela Prancis menggunakan kakinya yang tinggi dan jenjang. Dasar wanita sialan!
"Katakan, apa yang kamu inginkan dariku?"
"Pak Hendry, Sofia sama sekali nggak memotong kawat besi milik Laura. Dia sudah difitnah sembarangan. Aku harap Pak Hendry bisa menunjukkan belas kasihan dan melepaskan Sofi

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda