Bab 266
Hendry menatap keluar jendela dan berkata, "Letakkan saja di kamar pasien."
Bu Intan tampak ragu. Dia berkata, "Pak Hendry, Nyonya ... Eh maksudku, Nona Windy ... "
Belum sempat Bu Intan menyelesaikan kalimatnya, Hendry sudah memotongnya dengan suara rendah, "Aku sudah bercerai dengannya jadi nggak perlu memberitahuku apa pun tentangnya."
Bu Intan terdiam sejenak, lalu mengangguk hormat. "Baik."
Setelah itu, dia berbalik dan meninggalkan ruangan.
Saat itu, Debby muncul dari dalam. DIa mendengar semua yang Hendry katakan tadi. Bibirnya melengkung membentuk senyuman tipis. Dia tahu bahwa Hendry selalu bersikap tegas dan lugas. Jika dia sudah menceraikan Windy, maka di antara mereka benar-benar tidak ada hubungan lagi.
Kini, hati dan pikirannya hanya tertuju padanya.
Debby satu-satunya yang Hendry cintai.
Debby melangkah mendekat dan memeluk Hendry dari belakang.
Hendry tidak perlu menoleh untuk tahu bahwa Debby telah datang. Tatapannya beralih dari jendela, lalu menundukkan matanya yang

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda