Bab 283
Felica terenyak, tak paham maksud perkataan Erik.
Selama ini, Erik hanya mendekatinya karena tekanan keluarga, berpura-pura memujinya dan bertunangan dengannya. Kenyataannya, dalam pandangan Erik, dia hanyalah wanita jelek!
Jadi, inilah yang sebenarnya ada di hati Erik.
Felica mendadak pucat.
"Felica, aku nggak mau melihat Aulia terluka lagi. Yang seharusnya mati itu kamu, wanita jelek!"
Dengan tatapan penuh kebencian, Erik mengucapkan kalimat itu, lalu pergi tanpa ragu.
Felica terhuyung mundur beberapa langkah. Matanya mulai basah oleh air mata yang berkilauan. Tak lama, dia menutup mulutnya dan berlari keluar dari asrama putri.
Di luar, hujan turun deras, seakan mencerminkan suasana hatinya. Tanpa berhenti, Felica meninggalkan Universitas Cerra dan langsung naik taksi.
"Felica, kamu jelek sekali! Dasar cewek jelek!"
"Felica, yang seharusnya mati itu kamu!"
Ucapan dingin dan kejam Erik terus menggema di benaknya. Air matanya mengalir deras. Akhirnya, dia tak kuasa menahan tangisnya.
"

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda