Bab 285
Itu adalah seorang pemuda, mengenakan kaus hitam dan celana panjang hitam. Felica segera mengenalinya. Dia adalah Devan Elmer.
Devan dan Erik dikenal sebagai dua pria tertampan di Universitas Cerra. Erik adalah pewaris kaya yang ceria dan menawan, membuat banyak gadis mengidolakannya. Sebaliknya, Devan dingin dan tertutup sehingga tak ada yang berani mendekatinya. Namun, di asrama putri saat malam tiba, namanya selalu jadi bahan pembicaraan.
Felica memandang Devan. Dengan gerakan cepat, Devan mencengkeram Iblis Malam Hujan dan menariknya menjauh. Lawannya segera menyadari, ekspresinya penuh kebencian. "Kurang ajar! Berani sekali kamu mengganggu urusanku!"
Tanpa ragu, Iblis Malam Hujan melayangkan pukulan ke arah Devan.
Devan sigap menghindar, lalu membalas dengan tinju kuat yang mendarat tepat di perut lawannya.
Buk!
Tubuh Iblis Malam Hujan terpental menabrak mobil. Darah segar langsung keluar dari mulutnya.
Devan berambut pendek rapi, dengan wajah tajam dan tegas. Sebuah ketampanan di

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda