Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 27

Nada bicara Matthew yang sinis membuat Kayla tidak tahu harus menjawab apa. "Kak Matthew, apaan sih ganggu nggak ganggu. Kayla kan jadi malu, aku belum berhasil mengejarnya," kata Faris yang datang menghampiri. Matthew mengangguk. "Oh, ist ... " Kayla yang sedang menuang air langsung menjatuhkan gelas, dan menatap Matthew dengan gugup. Faris menatap Matthew dengan bingung. "Apa?" Matthew terkekeh pelan. "Adikku ini, sulit sekali dikejar ya?" Faris menggaruk kepalanya. "Kayla adalah gadis yang sangat baik. Aku ingin dia benar-benar mengenalku dulu. Kalau memungkinkan, aku ingin menikahinya." "Oh?" jawab Matthew sambil memandang Kayla dengan senyum ambigu. "Apa aku perlu ganti sepatu?" Matthew mengamati rumah yang ditinggali Kayla ini. Empat kamar diubah menjadi satu ruangan. Ruang dapur, ruang baca, dan ruang tamu saling terhubung. Desainnya cukup berani dengan warna dominan putih, membuat rumahnya terlihat luas dan mewah. Selera estetika wanita ini memang sangat tinggi. Mendengar Kayla

Klik untuk menyalin tautan

Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik

Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.