Bab 45
Ketika Kayla terbangun, ruangan masih gelap gulita.
Tengah malam kemarin, Matthew sudah membawanya pulang.
Kayla benar-benar kehabisan tenaga, sehingga membiarkan Matthew memandikannya. Saat itu, dia merasa bingung, tidak tahu siapa sebenarnya yang terkena pengaruh obat.
Tiba-tiba, terdengar ketukan lembut di pintu. Marni datang dari luar dan bertanya, "Nyonya sudah bangun?"
"Silakan masuk," jawab Kayla, baru menyadari suaranya serak dan lemah.
Marni masuk, membuka tirai, dan cahaya terang menyilaukan matanya hingga sulit untuk dibuka.
Marni tampak terkejut melihat penampilan Kayla.
Sejak pertama kali bekerja di sini, dia sudah tahu bahwa nyonya rumah adalah wanita cantik yang langka.
Sekarang, rambut panjang Kayla terurai malas, mengenakan baju tidur berleher besar yang melorot dari bahunya. Kulit seputih salju itu dihiasi bekas-bekas yang membuat seorang wanita seperti merasa panas melihatnya. Bahkan pipi yang bengkak dan lebam itu tidak mengurangi kecantikannya, malah justru menimbu

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda