Bab 293
Gerakan Shayne perlahan terhenti.
Dalam cahaya layar yang berkedip-kedip, Shayne bisa melihat wajah Merry yang pucat dan kaku.
Shayne menghela napas pelan. "Sudah larut, ayo istirahat."
Sudahlah, lebih baik jangan terlalu memaksa Merry.
Mulai sekarang, Merry akan menjadi istrinya. Shayne juga tipe pria yang sabar.
Shayne menggendong Merry kembali ke tempat tidur, memeluknya seperti sebelumnya dan perlahan tertidur.
Merry tidak bergerak ataupun mendorong Shayne, dia membiarkan pria itu memeluknya.
Suara napas lelaki itu terdengar di telinganya, tetapi Merry tetap membuka matanya dan tidak tidur sepanjang malam.
Keesokan harinya, Shayne bangun dan pergi bekerja seperti biasa.
Akan tetapi, Merry tidak bangun mendahului Shayne dan menyiapkan sarapan untuk pria itu seperti yang biasanya Merry lakukan.
Merry memejamkan matanya dan tampak tertidur nyenyak.
Shayne menatap Merry dengan sorot mendalam.
Setelah sekian lama, dia mencondongkan tubuh dan mengecup kening Merry.
"Kalau lelah, istiraha

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda