Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1606

Wuss! Tap, tap, tap! Mereka berdua dengan cepat menarik perhatian para penjaga, dua kelompok penjaga segera menghampiri dan mengepung. Penjaga berkata dengan acuh tak acuh, "Katakan! Apa yang kalian lakukan di sini!" "Aku adalah guru Onadio." Karisa dengan tenang mengambil token dan menunjukkannya kepada penjaga, lalu menjelaskan, "Yang Mulia Pangeran-lah yang meminta kami kemari." Meski para penjaga kebingungan, saat mendengar mereka adalah tamu pangeran dan token yang ditunjukkan oleh Karisa asli, mereka tidak berani menghalangi lagi. Dua kelompok penjaga segera membukakan jalan dan berkata dengan sopan, "Harap jangan tersinggung karena perkataan barusan, kami hanya menjalankan tugas." "Silakan ..." Karisa tidak mengatakan apa-apa, lalu berjalan menuju aula dalam dengan rasa bangga. Teguh juga tidak mengatakan apa pun, hanya mengikuti dari belakang. Para penjaga membiarkan mereka pergi. Mereka berdua diam-diam menghela napas lega dan segera masuk ke dalam aula. "Berhenti!" Seketika terdengar suara yang tegas dari belakang. Teguh dan Karisa terpaksa berhenti. Mereka menoleh ke belakang dan melihat seorang pria gagah menghampiri, memiliki penampilan yang sama dengan para penjaga sebelumnya. Hal yang berbeda adalah ia membawa pedang besar yang mencolok di pinggangnya. Pria gagah ini mirip dengan penjaga berpedang di istana kuno Serenara. Pria gagah ini adalah ketua penjaga istana Negara Yuarni! Saat ketua penjaga itu membuka mulut. Para penjaga sebelumnya kembali dan mengikuti dari belakang. Melihat ini, Karisa bersiap-siap untuk mengeluarkan token miliknya lagi seperti sebelumnya. Namun, tidak disangka-sangka. Ketua penjaga menatap mereka berdua dengan tajam dan langsung berkata, "Tamu yang terhormat, setiap orang yang ingin masuk ke dalam aula harus menunjukkan identitas." "Tolong lepaskan topeng kalian." Tiba-tiba hati Teguh berdegap kencang. Ketua penjaga ini cukup hebat karena bisa menyadari penggunaan pakaian khusus dan topeng. Selain itu. Kalau dia sampai membuka topeng, bukankah penyamarannya akan terbongkar? Teguh melirik Karisa. Karisa memberikan isyarat kepadanya dengan berkedip. Bunuh mereka! Teguh segera mengerti maksud Karisa, lalu bersiap-siap untuk membunuhnya. "Thito, jangan bersikap kurang ajar." Pada momen ini, terdengar teguran yang penuh wibawa dari samping. Teguh segera menengok. Seorang pria tampan dengan mata belo berwarna biru dan memiliki hidung mancung berjalan mendekat dengan gagahnya. Dia adalah murid Karisa, Onadio Shannon. Ketua penjaga, Titho mengernyitkan dahi dan berkata, "Yang Mulia Pangeran, kedua orang ini cukup mencurigakan dan datang ke istana mengenakan topeng untuk menyembunyikan identitas ..." "Mungkin saja mereka adalah orang jahat." Onadia memandangnya dan berkata, "Mereka adalah tamu yang kuundang." "Mungkinkah ..." "Kamu nggak memercayai kata-kataku? Apa kamu juga ingin memeriksaku?" Titho terkejut dan segera membukuk sembari menjawab, "Hamba tidak berani melakukan itu." "Huh ..." Onadio mendengus, lalu memimpin jalan, "Tolong ikuti aku." Kemudian, dia berjalan masuk ke dalam aula. Para penjaga tentu saja tidak berani untuk terus mengadang mereka berdua. Hanya bisa membiarkannya pergi. Beberapa saat kemudian. Teguh dan Karisa mengikuti Onadio masuk ke dalam ruangan rahasia. Dalam perjalan. Karisa menjelaskan dengan singkat identitas Teguh. Mengetahui Teguh adalah Raja Serigala Serenara, Onadio tampak sangat terkejut. "Guru!" Onadia memberi hormat dan mempersilakannya untuk duduk, "Silakan duduk." Karisa duduk tanpa sungkan-sungkan. Setelah itu, dia langsung bertanya, "Onadio, bagaimana situasi Negara Yuarni saat ini?" "Suram." Onadio menjawab dan menggelengkan kepala dengan sedih. "Si tua bangka, Fernanda itu sudah menguasai seluruh Negara Yuarni." "Termasuk kekuatan militer, penjaga istana, dan bahkan kekuasaan raja." "Semua anggota keluarga raja juga disekap." "Bagi yang berani melawan atau mencoba menarik perhatian dunia luar untuk menyelamatkan mereka, akan Fernanda bantai tanpa ampun." Saat mengatakan ini.

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.