Webfic
Buka aplikasi Webfix untuk membaca lebih banyak konten yang luar biasa

Bab 1610

"Dia adalah hadiah yang Anda katakan?" Fernanda melirik Teguh, lalu bertanya dengan sikap meremehkan, "Kamu berasal dari mana? Apa yang membuatmu berharga?" Onadio segera memperkenalkan, "Namanya adalah Osman Septio yang berasal dari Serenara." "Ayahnya bernama Jamaludin Septio, mantan wakil menteri perdagangan Serenara." "Jamaludin pernah bersengkongkol dengan salah satu keluarga bela diri kuno Serenara yaitu keluarga Yadira." "Kemudian ..." "Raja Serigala membersihkan Serenara dan Jamaludin di bunuh oleh Pemimpin Sekte Kegelapan." "Saat itu, Osman sedang berlatih kultivasi di pegunungan dan selamat dari insiden tersebut." "Ketika dia kembali ..." "Semua keluarganya sudah habis dibantai dan hanya menyisahkan dirinya seorang." "Melihat keadaan yang nahas ini, dia terkejut sekaligus dendam kepada Raja Serigala dan Pemimpin Sekte Kegelapan." "Tapi ..." "Dia sadar akan kekuatannya bukanlah lawan yang sepadan bagi Raja Serigala dan Pemimpin Sekte Kegelapan. Jadi, dia memilih untuk bersembunyi dan mencari kesempatan untuk balas dendam." "Sekarang." "Dia mendengar Pemimpin Sekte Kegelapan sudah tertangkap dan ditahan di Negara Yuarni. Jadi, dia datang jauh-jauh dari Serenara untuk bisa membunuh Pemimpin Sekte Kegelapan dengan kedua tangannya sendiri untuk membalas dendam atas pemusnahan keluarganya!" Fernanda sedikit memicingkan matanya ketika mendengar penjelasannya. Dia tidak terlalu paham tentang urusan Serenara. Selain itu ... Masalah ini berkaitan dengan Rina, membuatnya mulai bersemangat. Oleh karena itu, Fernanda tidak langsung menjawab. Onadia yang menyadari ini, segera melanjutkan, "Penasihat Raja, tolong jangan anggap Osman." "Dia memang masih mudah dan bahkan belum berusia 30, tapi sudah menjadi Master Alam Bela Diri Dewa." "Kalau dia diterima sebagai bawahan, lalu mengirimnya kembali ke Serenara untuk melakukan pengintaian dan berlatih, dia pasti akan menjadi mata-mata yang kuat kelak." Teguh yang mendengar kata-kata itu, segera berdiri dan memberikan hormat. Dia berkata sembari menggertakkan gigi, "Penasihat Raja!" "Pemimpin Sekte Kegelapan sudah memusnahkan keluargaku." "Asalkan Anda bersedia membantuku balas dendam, mulai hari ini, saya akan menjadi pengikut setia Anda!" "Saya akan melakukan apa pun yang Anda pinta!" "Saya siap mengorbankan apa pun untuk membalas kebaikan Anda tanpa mengeluh sedikit pun!" Teguh mengatakan kalimat itu dengan sangat tegas dan marah. Tentang menjadi pengikut setia ... Itu merupakan sumpah yang diucapkan oleh Osman dan tidak ada sangkut pautnya dengan Teguh. "Oh?" Mendengar perkataan tersebut, Fernanda sedikit mengangkat alisnya dan mulai tertarik. Master Alam Bela Diri Dewa yang belum mencapai umur 30 tahun ... Di lihat dari Akasa Arkais atau bahkan seantero Negara Yuarni, hal itu cukup luar biasa. Kalau dikendalikan dengan baik, dia bisa mendapatkan seorang bawahan yang setia. Fernanda mulai menunjukkan ketertarikan. "Berada di Alam Bela Diri Dewa saat belum berusia 30 tahun adalah sesuatu yang menarik." "Tapi ..." Fernanda terkekeh. "Karena masalah ini bersangkutan dengan Pemimpin Sekte Kegelapan, aku nggak ingin menimbulkan masalah di kemudian hari karena kelalaianku." Teguh tegang. Onadio segera bertanya, "Penasihat Raja, maksudmu adalah ..." "Momen ini merupakan saat-saat penting, aku nggak bisa asal memercayai perkataannya." Fernanda tersenyum, lalu memanggil seseorang. Dia adalah Noah! Dia adalah orang yang paling paham tentang urusan Serenara. Terlebih lagi ... Noah adalah kepala keluarga Yadira Kemudian, Fernanda berkata dengan tenang, "Kamu bilang namamu adalah Osman Septio, 'kan? Jadi, aku akan bertanya dengan serius di depan Noah." Teguh merasa bersyukur. Sebelum datang kemari. Dia sengaja melakukan persiapan. Pertama, kulit khusus dan topeng yang dibuat menyerupai Osman yang asli. Kedua, dua hari terakhir ini, dia sudah mempelajari seluruh sejarah keluarga Septio. "Penasihat Raja, silakan ..." "Oke!" Kemudian, Fernanda langsung bertanya tentang banyak hal yang berkaitan dengan Keluarga Septio di hadapan Noah. Teguh menjawab dengan lancar. Terkadang sedih, merenung, marah, benci ... Memainkan peran dengan sempurna. Bahkan Noah tidak menemukan kejanggalan sedikit pun. Pada akhirnya. Noah menganggukkan kepala kepada Fernanda yang membuatnya memercayai penjelasan Teguh. "Oke, oke." "Osman ..." Fernanda memicingkan mata dan berkata sembari tersenyum, "Karena kamu memiliki tekad kuat dan datang jauh-jauh kemari untuk menyerah, maka aku bersedia menjadi tuanmu."

© Webfic, hak cipta dilindungi Undang-undang

DIANZHONG TECHNOLOGY SINGAPORE PTE. LTD.