Bab 1609

Seperti seorang bayi yang baru belajar berbicara. "Tapi ..." "Aku yakin kamu juga menyadarinya." Karisa melanjutkan, "Metode kultivasi Negara Yuarni biasanya menggunakan obat-obatan untuk merangsang potensi di dalam tubuh." "Dibanding dengan ahli bela diri Serenara, kami agak lebih lemah." Teguh mengangguk diam-diam. Informasi ini sedikit membawa angin segar. "Selanjutnya, aku akan memberitahumu tentang Aliansi Racun." Wajah Karisa menjadi lebih serius sekaligus marah. Bagaimanapun juga, dia adalah Pemimpin Aliansi Racun. Namun, sekarang aliansinya berada di bawah genggaman Fernanda ... Pantas baginya untuk marah dan dendam! "Kekuatan Aliansi Racun hampir sama dengan Akasa Arkais." "Memiliki tiga orang Tetua Ortodoks Alam Tangga Surga pertama. Mereka menguasai sebuah teknik formasi, mirip seperti yang kamu hancurkan. Formasi itu bisa memberikan kekuatan tempur yang sangat kuat untuk waktu singkat." "Selain itu." "Ada 15 orang yang tergabung dalam Rumpun Tetua." "Sebelum aku berangkat, hanya mengajak separuh dan meninggalkan sisanya di Negara Yuarni." "Di antara orang-orang ini ..." "Tiga Tetua Ortodoks tidak bisa bertahan dan sudah menjadi antek-antek Henry dan Fernanda sepenuhnya." "Di antara ke-15 tetua, ada anak buah setiaku." "Tapi ..." "Mustahil bagi mereka untuk mengubah keadaan pertempuran saat ini." Teguh terkejut ketika mendengar penjelasannya. Kekuatan semacam ini, kalau sampai bersatu ... Saat dirinya membuat kesalahan sedikit saja, maka tidak ada cara untuk selamat. Setelah itu. Karisa juga memberikan informasi seputar para pemimpin di dalam pemerintahan Negara Yuarni, hal yang harus diperhatikan di perjamuan serta beberapa kebiasaan orang-orang Negara Yuarni dan lain sebagainya. Semua informasi dia berikan kepada Teguh. Demi mencegah penyamarannya terbongkar, Teguh mengingatnya dengan sungguh-sungguh. Keesokkan harinya. Onadio mengirimkan kereta kuda khusus untuk mengantar Teguh langsung ke tempat perjamuan. Perjamuan di adakan di sebuah hotel mewah, Hotel Seaborg. Hotel ini luar biasa mewah, memiliki nuansa eksotis, dan bergaya kebudayaan barat, membuat siapa pun terkesima. Hal pertama yang terlihat adalah sebuah gerbang besar batu marmer putih yang indah. Di kedua sisi gerbang, ada dua pelayan mengenakan topi kuning tradisional. Beberapa kereta kuda mewah berhenti di luar gerbang. Secara serempak. banyak orang yang datang. Terlihat, orang-orang yang hadir di perjamuan kali ini adalah para bangsawan. Namun ... Tidak ada suara ribut atau gaduh yang terdengar di sini. Pertama. Acara ini adalah perjamuan yang sangat bergengsi, orang-orang yang hadir adalah bangsawan sejati. Keluarga kaya biasa dan konglomerat tidak memenuhi syarat untuk menghadiri perjamuan ini. Kedua. Karena mereka semua adalah bangsawan, sudah sewajarnya untuk menunjukkan tata krama seorang bangsawan. Tidak ingin melakukan hal yang bisa memancing perhatian dan menurunkan derajatnya. Onadio berjalan sembari menjelaskan beberapa yang perlu diperhatikan kepada Teguh dengan suara lirih. Setelah tiba, dia duduk di kursi yang dikhususkan untuknya. Tidak lama berselang. Tiba-tiba situasi menjadi meriah. "Penasihat Raja sudah datang." "Penasihat Raja!" "Penasihat Raja yang terhormat." ... Para bangsawan yang berada di sana segera berdiri, memberi hormat, dan menyapa. Teguh menengadahkan kepala dan melihat Fernanda sudah datang. Pria tua itu ... Setelah menguasai seluruh Negara Yuarni, dia mengambil jabatan sebagai Penasihat Raja untuk bisa keluar masuk istana dengan sah. Teguh dan Onadio juga berdiri dan memberi hormat. "Duduklah." Fernanda menyapa dengan santai, lalu menghampiri Onadio. "Yang Mulia Pangeran." "Dengar-dengar, Anda sudah menyiapkan sebuah hadiah berharga untuk saya." Fernanda sedikit tersenyum dan bertanya, "Sebenarnya apa hadiah berharga itu?" "Hadiah berharga yang aku maksud adalah dia!" Onadio melirik Teguh yang mengenakan topeng. Teguh segera berdiri untuk merespons.