Bab 1782
Wus!
Teguh pun mengambil tombak dari cincinnya dan menyerang menggunakan Tombak Perak Sembilan Langit.
Ting!
Terdengar suara benturan logam.
Tiba-tiba saja, tangan kanan Teguh yang memegang tombak bergetar hebat. Saat menatap lebih dekat, dia melihat bahwa tombak yang tak dia ketahui bahannya itu telah tergores oleh serangan pedang si pemuda, meninggalkan sebuah celah yang dalam.
Teguh tak memikirkannya terlalu lama.
Wus!
Set!
Dia pun segera menerjang.
Energi tombaknya melesat satu per satu.
Setiap serangannya dipenuhi hasrat membunuh yang bisa dikatakan sangat tajam.
Ting!
Klang!
Klang!
Dia pun menghantam dengan bertubi-tubi.
Teguh menyerang dengan Tombak Perak Sembilan Langit miliknya lagi dan lagi.
Namun ...
Setelah serangkaian serangan tersebut berakhir, tombak itu tak mampu bertahan lagi. Di bawah serangan terakhir yang kuat dan mematikan, tombak itu pun patah menjadi dua bagian.
Teguh tak memiliki pilihan lain.
Dia hanya bisa membuang sisa batang tombak dan mengeluarkan sebuah pa

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda