Bab 162 Kenapa Nggak Balas Pesan
"Aku akan bicara dengan guruku dulu, seharusnya nggak masalah," kata Vienna, nada suaranya membawa sedikit keangkuhan.
"Baik." Dokter itu pergi dengan ekspresi yang sangat bersemangat.
Nyonya Melisa menatap Vienna dengan pandangan penuh kekaguman, "Vienna, Dokter Gaus sampai menelepon rumah sakit secepat itu, sepertinya dia benar-benar menaruh perhatian padamu."
"Hmm, aku juga tak menyangka guru akan secepat itu," ujar Vienna dengan nada rendah hati. Walau begitu, sorot matanya dipenuhi rasa puas.
Hati Nyonya Melisa penuh kebanggaan. Tatapannya pada Ardelia pun mulai dipenuhi emosi dingin. "Ardelia, lihatlah Vienna, lalu lihat dirimu. Vienna memang bukan darah daging Keluarga Lume, tapi dia begitu peduli pada setiap anggota Keluarga Lume! Aku dan ayahmu sudah sepakat, kalau kamu nggak mau minta maaf pada Richard, maka minggu depan kami hanya akan mengadakan pesta ulang tahun untuk Vienna!"
Ucapan Melisa jelas membawa nada ancaman.
Ardelia yang sudah susah payah kembali tentu sangat men

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda