Bab 7 Satu-satunya Orang yang Masih Rasional
Nenek itu menatap Ardelia, suaranya jernih dan terdengar berwibawa, "Kamu yang bernama Ardelia?"
Ardelia sudah bisa menebak siapa orang ini, tapi tetap bertanya, "Anda siapa?"
"Aku nenekmu," jawab Nyonya Besar Aruna dengan nada datar sambil mengamati Ardelia dari atas ke bawah. "Ada sedikit aura Keluarga Lume di tubuhmu."
Wajah Ardelia tetap tenang. Nyonya Besar Aruna terasa berbeda, tidak sepicik kedua orang tuanya.
"Kenapa kamu datang ke sini?" tanya Ardelia dengan suara tenang.
Nyonya Besar Aruna tampak berwibawa, tapi tangannya justru mengeluarkan sebuah gelang giok bening yang indah, lalu menyerahkan padanya, "Hadiah pertemuan."
Begitu melihatnya, Ardelia langsung tahu gelang itu terbuat dari giok berkualitas tinggi, bening dan memancarkan keindahan yang menawan. Nilainya pasti lebih dari dua miliar.
Namun Ardelia tidak langsung menerimanya. Nyonya Besar Aruna sedikit mengernyit, "Kenapa, nggak suka?"
"Nyonya Besar, Keluarga Lume sudah punya seorang putri. Mungkin nggak membutuhka

Klik untuk menyalin tautan
Unduh aplikasi Webfic untuk membuka konten yang lebih menarik
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda
Nyalakan kamera ponsel untuk memindai, atau salin tautan dan buka di browser seluler Anda